Terbantinglah sang pimpinan
Hingga remuk dan pingsan
Perasaanku tidak enakan
Dan benar scenario diluar dugaan
Si gentong bukan pimpinan
Nyawaku dalam ancaman
Sang musuh mengintai di kejauhan
Sang raja bersiap menyerang
Bahaya mendekat tak tahu dari mana datang
Sang ibu pun lebih terancam
Hanya dipenuhi tangisan dan teriakan
Dia nyaris pingsan
Tetapi entah mengapa masih bisa bertahan
Sang satpam telah tertusuk pedang
HIngga dia tak sadarkan
Lampu jalan menjadi terang
Ini sudah di kegelapan malam
Kudengar sirene dan suara adzan dikejauhan
Aku lega sekaligus terancam
Sang ibu kian dilukai besi tajam
Sementara pimpinan komplotan masih tak tampak dihadapan
Aku didekati enam orang berpedang
Dengan bringas siap menerkam
Mengapa bantuan belum datang
Aku takkan mati tanpa perlawanan
Kutundukkan pandangan
Seraya mengumpulkan kekuatan
Kulihat pistol terlepas di genggaman
Kuambil dan kuarahkan sebagai ancaman
Tetapi mereka tahu ini tipuan
Aku menembak dengan keputusasaan
Sampai seseorang jatuh bersama dengan pedang
Ternyata ini bukan mainan
Ini pistol beneran
Telah terjadi pembunuhan
Aku gemetaran
Bagai terkena sengatan listrik yang mematikan
Aku kepanasan
Bagai terbakar api yang menyakitkan
Dan aku dingerikan
Oleh peristiwa horror dihadapan
Inikah kejahatan?
Akukah sang pimpinan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar