Sabtu, 15 April 2017

Kebijakan Pernikahan Pemuda Pada Masa KeKhalifahan Utsmany

Kebijakan Pernikahan pada masa kekhalifahan Utsmani tersebut berisi 16 pasal. Salah satunya berbunyi, “Usia pernikahan mulai umur 18-25 tahun. Bila sampai usia 25 tahun belum menikah, maka akan dipaksa menikah.” Kontributor dakwatuna – Ja’far Samin – menerjemahkannya untuk pembaca. Silahkan dibaca:

Image result for khilafah usmani

Undang-Undang Pernikahan pada Khilafah Utsmani:
  1. Usia pernikahan mulai umur 18-25 tahun. Bila sampai usia 25 tahun belum menikah, maka akan dipaksa menikah.
  2. Apabila seorang laki-laki pada umur 25 tahun terhalang menikah karena sakit, maka dilihat penyakitnya. Jika masih bisa diobati, maka akan diobati dan dinikahkan. Jika penyakitnya tidak bisa diobati, maka dia tidak akan dinikahkan.
  3. Seorang laki-laki yang terpaksa harus tinggal di luar kota untuk waktu yang lama – karena pekerjaan atau urusan syar’i lainnya – tetapi ia belum mampu mengajak istrinya, jika ia mampu untuk menikah lagi, maka ia sangat diharuskan menikah lagi. Jika urusannya sudah selesai, wajib bagi laki-laki tersebut mengumpulkan kedua istrinya di kota yang sama.
  4. Jika ada seorang laki-laki umur 25 tahun yang sudah mampu menikah tetapi belum melakukan itu tanpa udzur syar’i, maka kelebihan hartanya akan diambil secara paksa baik itu berasal dari laba usaha atau upah yang diterimanya. Kemudian kelebihan harta itu di simpan di Bank khusus yang mengurusi pertanian, yang nantinya akan di distribusikan kepada para pemuda yang sudah siap menikah tetapi belum memiliki kemampuan untuk itu.
  5. Laki-laki yang sudah menikah dan melakukan perjalanan ke luar kota karena suatu urusan, maka berlaku baginya pasal 3 di atas. Dan jika dia tidak mampu menikah lagi, maka diambil 15% dari harta pendapatannya dan berlaku pasal 4 di atas.. Tapi setelah masa 2 tahun dari kedatangannya, ia harus mengajak istrinya untuk ikut bersamanya.
  6. Setiap orang yang belum menikah pada umur 25 tahun dan juga tidak diterima jadi PNS atau pegawai swasta dan juga tidak terikat oleh organisasi apapun, berlaku baginya pasal 4 di atas.
  7. Laki-laki yang sudah menikah dan berusia 50 tahun akan tetapi hanya memiliki 1 istri, padahal secara materi ia mampu untuk menikah lagi, maka ia harus menikah lagi sebagai bentuk kontribusi menanggung kebutuhan masyarakat. Jika ia beralasan dengan alasan yang tidak masuk akal, maka ia harus membantu kehidupan dan pendidikan anak-anak fakir dan yatim. Jumlah yang disarankan antara satu sampai tiga orang sesuai kemampuan keuangan laki-laki tersebut.
  8. Setiap lelaki yang menikah sebelum usia 25 tahun atau sebelum usia wajib militer, maka tugas militernya hanya 2 tahun. Adapun yang belum menikah pada usia wajib militer, maka tugas militernya 3 tahun.
  9. Setiap orang yang menikah dalam jangka umur 18-25 tahun dan dia fakir tidak memiliki sesuatu apapun, maka di berikan kepadanya tanah pemerintah seluas 150 sampai 300 hektar (satu hektar setara 920 meter) yang paling dekat dengannya. Pemberian ini dimulai sejak pernikahannya.
  10. Dan jika orang itu pemilik pabrik atau pedagang, maka di berikan kepadanya pinjaman sebanyak 50 sampai 100 Junaih Utsmani. Pinjaman ini dibayar secara angsuran selama 3 tahun tanpa bunga.
  11. Laki-laki yang menikah sebelum umur 25 tahun, dan dia tidak memiliki saudara yang bisa menggantikannya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, maka masa wajib militer laki-laki yang sudah menikah tersebut di tunda. Begitupun dengan perempuan yang tidak memiliki saudara yang bisa menggantikannya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, maka masa wajib militer suaminya di tunda.
  12. Setiap orang yang menikah sebelum umur 25 tahun, dan telah memiliki 3 anak, maka seluruh anak-anaknya diterima di sekolah-sekolah negeri secara gratis. Dan jika memiliki 5 anak atau lebih, maka 3 anaknya akan disekolahkan secara gratis. Adapun sisa 2 anaknya, jika mereka warga kampung tersebut, maka setiap dari mereka akan diberikan 10 Junaih. Dan jika mereka termasuk warga Negara tersebut, maka setiap dari mereka akan diberikan 5 Junaih dari kas Negara. Hal ini berlaku sampai dengan umur 13 tahun. Setiap perempuan yang memiliki 4 anak laki-laki atau lebih akan dibantu untuk keperluan mereka sebanyak 20 Junaih.
  13. Pelajar yang sedang menuntut ilmu di Universitas ditunda kewajiban untuk menikah sampai dia menyelesaikan pendidikannya.
  14. Setiap laki-laki berumur 25 tahun yang tidak memiliki pekerjaan dan belum menikah, akan tetapi hal itu membuat status sosialnya mulia, maka akan di peringatkan dan ditunda (kewajiban menikahnya) selama setahun. Hal itu dimaksudkan untuknya mencari pekerjaan. Jika tidak bisa, maka orang tersebut akan dijadikan PNS secara paksa.
  15. Pasal 14 di atas tidak berlaku bagi orang yang berumur 50 tahun.
  16. Undang-undang ini berlaku setelah 3 bulan dari waktu ratifikasi.
Versi Asli Bahasa Arab:
*الدولة العثمانية : قانون الزواج فى العصر العثماني المفتري عليه


قانون الزواج في الاناضول
  1. تبدأ مدة الزواج الاختياري من سن 18 وتنتهي في سن 25 ومن لم يتزوج في سن الخامسة والعشرين يجبر على الزواج
  2. اذا امتنع الشخص عن الزواج بعد بلوغه سن الخامسة والعشرين بدعوى انه مريض يكشف عليه طبيا فان كان مرضه قابلا للشفاء يؤجل اجباره على الزواج الى ان يبرأ وان كان المرض غير قابل للشفاء يمنع من الزواج
  3. اذا اضطر الرجل الى السفر لبلد آخر والاقامة فيه بضع سنين لصنعة او وظيفة او لأي أمر شرعي ولم يكن في استطاعته اصطحاب زوجته معه ثم ان كان قادرا على الزواج مرة ثانية في البلد الاخر يجبر عليه فاذا انتهت مدة اقامته بالبلد الآخر يجب عليه ان يجمع زوجتيه في مكان واحد
  4. اذا امتنع عن الزواج بعد سن 25 بلا عذر شرعي يؤخذ منه بالقوة وبلا محاكمة ربع دخله سواء كان ربع ملكه او ربح تجارته او أجرة صناعته ويوضع في البنك الزراعي ليصرف منه على من يريد الزواج من الفقراء اكراما لهم.
  5. اذا سافر المتزوج فيغير بلده الى بلدة اخرى لأي غرض كان يعامل بمقتضى المادة الثالثة. فان لم يكن قادرا على الزواج في البلدة الاخرى يؤخذ منه 15 في المائة من ايراداته وتصرف طبقا للمادة الرابعة وبعد مضي سنتين يلزم بأخذ زوجته معه.
  6. كل من لم يتزوج بعد سن 25 يعامل بمقتضى المادة الرابعة ولا يقبل بوظيفة مطلقا في مصالح الحكومة ومنافعها العمومية والخصوصية ولا ينتخب في هيئة من الهيئات ولا يعهد اليه امر من الامور وان كان من الموظفين يعد من المستضعفين.
  7. كل من يتجاوز سنة 50 سنة ويكون متزوجا بامرأة واحدة وفي استطاعة ماديا وصحيا ان يتزوج بأخرى يكلف الزواج مرة ثانية ليكون مشتركا في سد حاجة من الحاجات الاجتماعية فاذا اعتذر بأسباب غير معقولة يكلف بمساعدة اولاد الفقراء والايتام في معيشتهم وتربيتهم من واحد الى ثلاثة حسب استطاعته المالية.
  8. كل من يتزوج قبل 25 سنة وقبل ان يبلغ سن التجنيد العسكري تكون مدة خدمته في الجيش في حالة الحرب سنتين فقط . اما من لم يتزوج الا بعد سن التجنيد فتكون مدة خدمته في الجيش في حالة الحرب ثلاث سنوات
  9. كل من تزوج في مدة لاختيار من 18 الى 25 وكان فقيرا لا يملك شيئا يقطع له من اراضي الحكومة من 150 الى 300 دونم مجانا (الدونم يساوي 920مترا)من اقرب مكان له وينفذ منذ الزواج
  10. فان كان من ارباب المصانع او المتاجر يعطى له رأس مال قرضا من 50 الى 100 جنيه عثماني يؤديه مقسطا على ثلاث سنين بدون مقابل.
  11. كل شخص تزوج قبل 25 وليس له اخ بالغ الرشد يقوم بخدمة ابويه تؤجل خدمته العسكرية وكذلك البنت اذا تزوجت وليس لها اخ يقوم بخدمة والديها تؤجل خدمة زوجها العسكرية
  12. كل شخص تزوج قبل سن 25 وولد له ثلاثة اولاد يقبل اولاده في مدارس الحكومة الليلية مجانا وإذا ولد له خمسة فصاعدا يقبل الثلاثة مجانا والباقي إذا كانوا من اهل القرى يصرف لكل واحد منهم عشرة جنيهات وان كان من اهل المدن يصرف لكل واحد منهم خمسة عشر جنيها من الاموال العمومية الى ان يبلغ سن 13 سنة ويعطى لكل امرأة عندها اربعة اولاد ذكور فصاعدا اعانة قدرها 20 جنيها
  13. لكل طالب يشتغل بطلب العلم في المدارس العالية يؤجل جبره على الزواج الى ان يتم دراسته
  14. كل شخص لا يشتغل بعمل مشروع وبلغ من العمر 25 سنة ولم يتزوج وتكون حالته الاجتماعية مخلة بالشرف ينذر ويؤجل سنة لإيجاد اي عمل والا ضم الى عمال الحكومة قسرا
  15. كل من جاوز الخمسين من العمر لا يعامل بالمادة السابقة
  16. يبدأ تنفيذ هذا القانون بعد التصديق عليه بثلاث شهور

Tidak ada komentar:

Posting Komentar