Sabtu, 08 April 2017

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI KASUS DUNKIN’ DONATS

MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGI
KASUS DUNKIN’ DONATS
produk dunkin donuts




OLEH :
ZULFIKAR HUSAIN
AMIRUL HAQ
RIFALDI EKA SAPUTRA



UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI
2014


KATA PENGANTAR
            Puji stukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan hidayah yang telah diberikan.Tak lupa pula salawat kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang membimbing kita dari alam kegelapan kea lam terang benderang.Akhirnya setelah beberapa waktu dan berussaha kami telah menyelesaikan pembuatan makalah kasus penerapan manajemen strategis pada perusahaan Dunkin Donat.Kritik dan saran sangat kami perlukan guna perbaikan makalah ini lebih lanjut.sekian dan terimakasih.Wassalam




                                                                                                            Penyusun













BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dunkin’ Donuts pertama kali didirikan oleh William Rosenberg tahun 1950. Dia membuka sebuah gerai donut dengan nama Open Kettle di kota Boston, Quincy – Massachusetts, Amerika Serikat. Tak disangka gerai donut miliknya itu tumbuh dengan pesat. Hal ini terbukti dari makin bertambah banyaknya jumlah pelanggan yang berkunjung ke gerai tersebut. Melihat perkembangan usahanya yang terus berkembang, tahun 1950 Rosenberg pun memutuskan mengubah nama Open Kettle menjadi nama lain. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah nama baru yaitu Dunkin’ Donuts. Bersamaan dengan perubahan nama tersebut, dirintislah sistem franchise (waralaba) untuk perusahaan ini.

Tahun demi tahun berlalu dengan kemajuan dan ketenaran nama Dunkin’ Donuts yang makin tak terbendung. Bahkan pada tahun 1970 Dunkin’ Donuts telah menjadi merek internasional dengan reputasi yang luar biasa dalam hal kualitas produk dan pelayanan. Reputasi dan ketenaran itulah yang kemudian menarik minat Allied Domecq, sebuah perusahaan internasional yang membawahi Togo’s dan Baskin Robins untuk membeli Dunkin’ Donuts dari keluarga Rosenberg. Pembelian dan pengambilalihan perusahaan dari keluarga Rosenberg akhirnya disepakati dan dilakukan dengan penuh persahabatan pada tahun 1983.
Meski berganti kepemilikan, Allied Domecq tetap berusaha mempertahankan sistem manajemen yang sudah berjalan di Dunkin’ Donuts. Kalaupun ada yang harus dirubah, perubahan dilakukan dalam skala kecil. Hanya satu yang menjadi ambisi seluruh manajemen Allied Domecq yaitu membantu Dunkin’ Donuts memperluas pasar secara internasional. Untuk mewujudkan ambisinya tersebut diberlakukanlah standarisasi di seluruh counter Dunkin’ Donuts. Di samping itu, berbagai strategi marketing yang jitu juga mulai dilancarkan, seperti selalu berusaha memperbaharui design sesuai dengan trend, fokus terhadap kualitas produk serta berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Dengan didukung sumber daya manusia yang handal, dalam waktu singkat ambisi Allied Domecq tercapai. Dunkin’ Donuts berhasil memperluas pasar secara menakjubkan sehingga gerainya tidak hanya tersebar di benua Amerika, tetapi juga di benua Eropa dan Asia termsuk ke Indonesia.
Dunkin Donat adalah salah satu perusahaan donat terbesar di dunia saat ini maka dari itu sungguh sangat menarik untuk melakukan pembahasan menegenai penerapan manajemen strategis dalam perusahaan tersebut.





B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Apa visi dan misi dunkin donat?
2.    Bagaimana analisis SWOTnya?
3.    Bagaimana penerapan strateginya?

C.     MANFAAT
1.      Membantu pembaca memahami penerapan manajemen strategi perusahaan Dunkin Donat!




















BAB II
PEMBAHASAN
A.    SEJARAH DUNKIN DONAT DI INDONESIA
Dunkin’ Donuts mulai merambah pasar Indonesia pada tahun 1985 dengan gerai pertamanya didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin’ Donuts dipegang Dunkin’ Donuts Indonesia. Sejak diberi kepercayaan memegang master franchise tersebut, Dunkin’ Donuts Indonesia bercita-cita dan bertekad untuk terus membesarkan serta memperkuat awareness dan positioning Dunkin’ Donuts. Tidak hanya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya. Itu sebabnya, kegiatan memperluas pasar dengan jalan membuka puluhan gerai permanen terus dilakukan secara berkala. Kini Dunkin’ Donuts Indonesia telah berhasil membuka lebih dari 200 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Cita-cita memperkuat awareness dan positioning pun bisa dibilang telah tercapai. Paling tidak hal ini bisa dilihat dari hasil survey sebuah lembaga riset pemasaran yang menyebutkan bahwa Top of Mind Dunkin’ Donuts di Indonesia telah mencapai 91,8%. Bahkan tercatat juga tingkat kepuasan konsumen Indonesia terhadap Dunkin’ Donuts secara keseluruhan mencapai 80,8%. Seiring dengan makin kuatnya awareness dan positioning Dunkin’ Donuts yang telah dibuktikan lewat hasil survey, di awal tahun 2001 Dunkin’ Donuts Indonesia kembali melakukan gebrakan dengan menerapkan konsep baru (new image) pada setiap gerainya. Kegiatan new image tersebut dilakukan secara bertahap dengan jalan merubah logo, design interior gerai, dan berbagai perubahan lainnya. Dampak dari new image membuat Dunkin’ Donuts terlihat lebih fresh dan sesuai dengan keinginan pasar. Namun semua itu belumlah cukup. Bersamaan dengan terus dilangsungkannya kegiatan new image, Dunkin’ Donuts Indonesia juga mengikrarkan komitmen untuk lebih memfokuskan diri pada perbaikan produk dan pelayanan. Dengan demikian diharapkan tingkat kepuasan konsumen terhadap Dunkin’ Donuts dapat terus meningkat.


B.   VISI DAN MISI
Dunkin’ Donuts Mission Statement
We have provided below details of the content of the Dunkin’ Donuts Mission Statement, one of the most successful companies in the World.

“Dunkin’ Donuts will strive to be the dominant retailer of high quality donuts, bakery products and beverages in each metropolitan market
 in which we choose to compete.”
Dunkin’ Donuts Mission Statement
We hope that the Dunkin’ Donuts Mission Statement together with the definitions, hints and tips in our free video will provide you with inspiration to develop your own successful business description which will prove to be suitable for both your associates, customers and employees.

C.   ANALISIS SWOT
Dunkin' Donuts
Parent Company
Dunkin' Donuts
Category
Fast Food Eating Joints
Sector
Food and Beverages
Tagline/ Slogan
America runs on Dunkin; You 'Kin Do It; Sounds Good, Tastes Even Better
USP
Americas most popular joint for coffee, donuts and other baked items
STP
Segment
People looking to have western style breakfast and coffee
Target Group
Middle and upper middle class people and families
Positioning
A place offering good quality and fresh donuts and other baked items along with coffee
SWOT Analysis
Strength
1.Strong Brand name, recognized world over
2. Brand loyalty amongst customers
3. Over 1000 varieties of doughnuts
4. Popular for a number of bakery products like pastries, bagels, muffins, biscuits, etc. and hot beverages like coffee, tea
5.Ideal place for having breakfast and coffee
6.Innovative ways to retain customers by issuing coupons and discounts
7.Worlwide chain of franchisees totalling to 10,000 locations across 32 countries
8.One of the most experienced in the industry
9.Association with major sports teams
10.Effective marketing and advertising strategies
Weakness
1.Competition from other international snacking joints means limited market share growth
2.Constant rift with the franchisee owners and numerous instances of suing them
3. Still hast penetrated into the emerging economies which can be a huge segment
Opportunity
1.Increase its presence in newer countries and regions of the world
2.To introduce low calorie snacks
3.Increase in disposable income of people in developing countries
4.Increase its reach through effective online marketing
Threats
1.People moving to healthier ways of eating
2.Competition even from local cafes and bakeries
3.Increase in the cost of raw materials
4.Diificult to change the snacking habits of people in certain countries like India and China
Competition
Competitors
1.Krispy Kreme
2.Mc Donalds
3.Starbucks
4. Mad over Donuts
D.    EFE DAN IFE MATRIKS



https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjYyIjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiMDQwMjJjOTdmNTQ4YjY0MDQ3NDNhMzM4M2QzNzc2YjI2ZDQ5ZjEwOCI7fQ https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjYxIjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiZGQwODU1MmFjZmY0MDlmNmQwNjJiM2NmOTk0NjBiMjU5ZjNhYWRkOSI7fQ https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjY1IjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiNjc0NDE0ZWIwMTkwNDhiNzlkNGRjNWExMjkyZDJjYTA5MmQ3ODVkZiI7fQ https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjU5IjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiOTY0ZmRmODFjNzllNmNlZDI0YmM2ZTk2MDgxYTkzZWNiMTQxOTdmZSI7fQ https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjU2IjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiYTkzNDExYzA4MTBjNTBkMmRkMTI1OTVhMTMzNTYxMDU2MjI3YjVhOSI7fQ
https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjY0IjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiOTBlZmVlNjdjMGVkNTIwNTg2Mjg3ODQ0OTU1MDFlODZmYjAyMmVkMyI7fQ https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjY3IjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiYTAzMjM1ODFhMzMyMWMyNTFhMDlmOGViZTYyMDY4OTMxNGU4NjdjMyI7fQ https://brainmass.com/file/YTo0OntzOjk6InVzZXJfdHlwZSI7aTozO3M6NzoidXNlcl9pZCI7aTowO3M6NzoiZmlsZV9pZCI7czo3OiIxMTAyNjY2IjtzOjk6InNpZ25hdHVyZSI7czo0MDoiNDM2NTI3NjVkZmYxNzczZjMxOGIzZDI0ZDZmZDFkMDcyNGQ3ZTViZSI7fQ



E.     IMPLEMENTASI STRATEGI

Dunkin' Donuts' Strategy

    Dunkin' Donuts has focused on becoming a cost leader in the U.S. coffee and snack shop industry which is defined as "offering the same or better quality product or service at a price that is less than what any of the competition is able to do." There are three main ways that Dunkin' Donuts is able to charge lower prices for their products compared to their competitors. The first is that they produce more which results in a higher asset turnover. Also by producing more, they are able to spread out their fixed costs over a larger number of units. In addition, Dunkin' Donuts offers a variety of of standardized products which limits the amount of product and service customization they have to do. Finally, by buying in bulk, bidding competitively over contracts, and working with vendors to keep inventories low, Dunkin' Donuts is able to keep a tight control over their supply chain. Having strong relationships with suppliers is a vital way to keep costs low.
   Although Dunkin' Donuts has a strong presence in Northeastern U.S., they do not have a strong presence in other areas of the country. The map below depicts the abundant amount of stores in the East compared to the rest of the country. By 2020, however, they plan to have a total of 15,000 stores in the United States which would almost double their current U.S. presence. In addition to the United States, Dunkin' Donuts has been serving customers internationally for over 40 years and currently operates over 3,100 stores in 32 countries.  Their growth is successful due to their store consistency and strong franchises; out of their approximately 10,000 stores worldwide, about 7,000 of them are franchises. Therefore, consistency between these stores is of great importance.

Dunkin' Donuts Location in the U.S.
https://sites.google.com/site/starbucksanddunkindonuts/_/rsrc/1365790148362/business-strategy/Dunkin%20Locations.JPG
Location
The Dunkin Donuts store we visited is located in Tempe, AZ. This is the first store in the US where they are working with a self service system. The store we visited was very good to reach with public transportation, by car and by foot.


Target group
The target group that Dunkin Donuts wants to reach is basically everyone, but with this self service system they are aiming at the working people. They can grab a cup of coffee their selves, make their order at the counter, pay for it and get off to work.

Formula of the company
Like we said before is this establishment of Dunkin Donuts a self-service store. The formula that they use is quick consuming of the different kinds of coffee and donuts.

Unique Selling Point
The Unique Selling Point of this Dunkin Donuts is the self service system. For their customers it makes it easier and faster.

Marketing Mix

Place
In the US there are 6395 Dunkin Donuts stores over 34 states. In the rest of the world there are 2440 Dunkin Donuts stores over 31 different countries. You can find the Dunkin Donuts stores mostly at
A-locations. This means that they are located at airports, train stations and shopping malls.

Promotion
The slogan of Dunkin Donuts is “America runs on Dunkin”. It explains that no American can live without a cup of coffee and a donut from Dunkin Donuts. The restaurants of Dunkin Donuts are easily recognizable by their colors, pink and orange. The colors come back in everything: in the store, their signs, the website and promotion campaigns

Product
The core products of Dunkin Donuts are the many different types of coffee and donuts. Besides that they also make bagels and sandwiches. Dunkin Donuts has over 50 different types of donuts, all with different flavors. Not every Dunkin Donuts store has all the 50 flavors because of the size of these stores. Most of them are not that big.

Price
The price of the donuts and the coffee are not all the same because of the many choices the customers have. For a donut you pay about 1.5 dollars and for a large cup of coffee you pay about 3.5 dollars. Comparing these prices with their competitor Starbucks, Dunkin Donuts is not that expensive.

People
The people who work at Dunkin Donuts store we visited were very friendly and helpful. They were around the age of 30.

5. The Branded Customer Experience
Society is going faster, and so are the people. They are busy with work, family and their social contacts. If they want something to eat or to drink, they don’t want to wait for a long time. Dunkin Donuts knows this en makes sure the customers don’t have to wait that long for their breakfast or their lunch.

6. Conclusion
The concept of Dunkin Donuts is a successful one. They offer fair products with a high quality standard. A Dunkin Donuts store we visited serves about 500 people a day giving them freshly made donuts and brewed coffee. Dunkin Donuts is known for his donuts and the bright colors which they use in all their promotion campaigns.

Will it work in The Netherlands?
In The Netherlands there were 5 Dunkin Donuts stores but they are all closed. They didn’t use the self service system. We think that if Dunkin Donuts comes back to the Netherlands introducing the self service system, that the concept of Dunkin Donuts could work. The trend that everything is going faster and that people are more in a hurry is also notable in the Netherlands. As we said people don’t want to stand in long queues but they want their breakfast or lunch as fast as possible.

7. Used sources.
- The internet www.dunkindonuts.com
- The internet www.wikipedia.org
- The interview with an employee of the Dunkin Donuts


1.      STUDI KOMPETITOR
Belakangan ini banyak sekali brand donat yang bermunculan di penjuru Indonesia, mulai dari brand kecil-kecilan yang banyak bermunculan di pinggir jalan, hingga brand kelas menengah ke atas yang dapat ditemukan di pusat perbelanjaan. Sebut saja J.Co dan Krispy Kreme. Krispy Kreme sebenarnya merupakan pemain donat yang lebih tua 13 tahun daripada Dunkin’ di dunia barat. Namun di indonesia Dunkin’ lebih dulu datang di tahun 1990 dan Krispy Kreme dengan santainya baru datang pada tahun 2006 dan akhirnya membuat gebrakan baru yang tidak dimiliki Dunkin’ yaitu konsep Open Kitchen. J.Co, pesaing lokal asli Indonesia yang menerapkan konsep yang sama dengan Krispy Kreme dan memberikan gebrakan setahun lebih dulu dibanding Krispy Kreme. Sampai saat ini J.Co dan Krispy Kreme masih mendapat perhatian lebih daripada Dunkin’ Donuts.
J.Co dan Krispy Kreme pada dasarnya memiliki banyak kemiripan. Masyarakat menyukainya karena mereka menerapkan konsep Roti Donat yang Lebih Empuk dan Manis. Selain itu juga bentuknya yang bervariasi. Bahkan J.Co menamai donat-donatnya dengan nama-nama yang keren. Konsep Open Kitchen memberikan daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang ingin melihat cara pembuatan donat di dapurnya langsung. Suasana gedung restoran yang lebih ramai dan ceria membuat betah para pelanggannya nongkrong lebih lama.
J.Co menawarkan harga lebih terjangkau meskipun sebanding dengan donatnya yang lebih kecil/tipis daripada Krispy Kreme. Namun dengan kualitas yang sama, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa J.Co lebih digemari saat ini.
Segmentasi pasar mereka pun sama yaitu remaja dan anak-anak. Dengan dasar itu pulalah mereka membangun brand image mereka ke dalam setiap produk, pelayanan, dan fasilitas yang mereka berikan. Contohnya Pembuatan Donat yang empuk & manis jelas merupakan selera khas remaja dan anak. Fasilitas kursi nongkrong & suasana interior yang memadai juga sangat cocok dengan lifestyle remaja. Konsep Open Kitchen, menjawab rasa keingintahuan anak-anak bagaimana cara membuat sebuah donat.

2. STUDI KOMPARATOR
McD (pemain lama FastFood) mengubah target pasarnya dari anak-anak (identik dengan Happy Meal dan mainan Ala Disney nya) ke generasi remaja dengan brandline barunya “I’m Lovin’ it” seiring bertambahnya pesaing baru seperti KFC, CFC, A & W, Texas dsb.
Indosat M3 (pemain lama provider ponsel setelah telkomsel) mengubah target pasarnya pula dari professional muda menjadi remaja dan anak muda secara umum seiring menjamurnya ponsel sebagai lifestyle. Dengan tarif yang cukup murah IM3 sangat cocok dengan anak muda yang notabene bersifat konsumtif dan strategi ini cukup jitu mengalahkan pesaing lama seperti telkomsel yang kurang dinamis.

PERANCANGAN BRAND IMAGE BARU SEBAGAI STRATEGI PLANNING DUNKIN’ DONUTS

ALASAN DUNKIN’S DONUT HARUS MERUBAH BRAND IMAGE
Sepertinya Dunkin’ Donuts perlu mengikuti jejak McD dan IM3 yang sama-sama sudah berpengalaman lama dibidangnya namun tetap exist. Dunkin’ Donuts perlu memilih pasar yang tepat untuk membangun Brand imagenya, mengingat para kompetitornya juga melakukan hal yang sama.

REPOSISI TARGET PASAR
Jika Dunkin’ Donuts tetap mengambil segmentasi pasar yang sama tanpa spesifikasi maka jelas Dunkin’ Donuts akan kalah saingan. Dunkin’ Donuts perlu target pasar yang berbeda yang belum mereka ambil sehingga perebutan pelanggan bisa dihindari. Dengan adanya spesifikasi target pasar, persaingan bisa dihindari dan setiap perusahaan memiliki target pasarnya sendiri-sendiri
Saran kami, target pasar yang cocok untuk Dunkin’ adalah orang-orang yang telah bekerja seperti para pengusaha apalagi yang professional
Mengapa mereka?
Ingat, di dunia barat, makanan seperti donat sering dijadikan bekal ketika seseorang bekerja, contoh saja polisi, pekerja bangunan dan sebagainya. Lagipula orang-orang karier seperti mereka dekat dengan 3 dunia yaitu teman, klien mereka dan keluarga. Otomatis brand yang diberikan kepada orang-orang karier seperti mereka akan terdistribusi juga ke 3 target pasar lain yang berbeda .
Brand Dunkin diberikan pada seorang bisnisman melalui sebuah donat yang menjadi bekal kerjanya sehari-hari Tentu saja ia mempunyai teman dan tidak mungkin ia makan sendiri di kantor, sehingga timbul rasa berbagi dengan makan donat bersama teman-temannya. Begitu pula saat bertemu dengan klien jika ada yang perlu disuguhkan saat presentasi, bisnisman akan mengingat Dunkin’ Donuts bisa dijadikan pilihan sebagai suguhan yang tepat. Saat pulang, bisnisman akan teringat untuk membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Dunkin’ Donuts pun bisa menjadi pilihannya. Ketika pulang anaknya akan ingat dengan oleh-oleh yang selalu dibawa ayahnya untuknya, yaitu Dunkin’ Donuts. Ketika sudah besar nanti, kemungkinan sang anak yang sudah menjadi bisnisman muda seperti ayahnya bisa beralih ke toko donat yang lain, namun ketika ia ingin mengenang masa lalunya, restoran Dunkin’ Donuts menjadi pilihannya. Begitu seterusnya sampai ia juga menyebarkan kepada teman, klien dan keluarganya seperti yang ayahnya lakukan.
KONSEP PERANCANGAN
Konsepnya adalah Dunkin’ Donuts sebagai sahabat saat bekerja atau motor-nya orang bekerja. Jadi dengan ditemani Dunkin’ Donuts, orang akan semakin semangat bekerja dan menjadi sumber inspirasi munculnya ide-ide baru.
Tema pendukungnya adalah ‘Office’ yang akan di terapkan pada setiap produk, pelayanan, dan fasilitas Dunkin Donuts , alasannya karena Office adalah tempat di mana target pasar bekerja dan identik dengan profesi.

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI DI PRODUK
•Produk Dunkin’ Donuts harus selalu inovatif dengan bentuk, topping dan rasa yang selalu berkembang (inovatif mencerminkan sebuah kreatifitas yang sangat diperlukan dalam bekerja)
•Perlunya paket baru seperti paket bekal bekerja (untuk 1 atau 2 orang) dan paket oleh-oleh dengan harga yang seharusnya terjangkau oleh target pasar. Perlu dikemas dengan packaging baru dengan yang cocok dengan temanya.

IMPLEMENTASI DI INTERIOR DAN EKSTERIOR
•Eksterior & interior bisa di desain dengan gaya gedung perkantoran dengan AC dan lighting yang cukup
•Utamakan menggunakan bangku panjang dan meja panjang. Karena cocok untuk segala keperluan. Misalnya untuk makan sekeluarga, makan bersama teman, pertemuan dengan klien dsb.
•Menghias setiap dinding dengan poster tokoh-tokoh sukses dan ceritanya(sebagai motivator)
•Begitu pula di nomor meja dan suvenir jika ada
•Kalau bisa disediakan koran setiap hari karena koran selalu identik dengan bisnis, jadi sambil makan di resto Dunkin’ juga bisa menambah wawasan dan melihat peerkembangan bisnis
•Juga HotSpot/ Wifi yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung dnegan internet untuk urusan pekerjaannya

IMPLEMENTASI DI PELAYANAN
•Pelayanan dari meja ke meja akan lebih memanjakan pelanggan yang ingin makan di resto Dunkin’
•Pelayanan di Receptionist tetap ada, misalnya untuk pelanggan yang ingin membeli dibungkus untuk oleh-oleh
•Tambahkan pelayanan Drive Thru seperti yang diterapkan oleh McD, memungkinkan pelanggan yang sibuk dapat segera membeli makanan dengan cepat tanpa harus turun dari kendaraan
•Kalau bisa adakan sistem member card dengan keuntungan tertentu jika memilikinya. Member card akan mendekatkan hubungan antara Dunkin Donuts dan pelanggannya. Sehingga Dunkin’ bisa selalu menerima saran dan kritik dan segera melakukan introspeksi.









































BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Manajemen strategis terdiri atas formulasi, implementasi dan evaluasi.Dalam kasus dunkin donat, mereka mempunyai implementasi yang terbilang cukup maju dengan mempertimbangkan factor eksternal dan internal perusahaan sehingga membuat mereka menjadi salah satu franchise terbesar di dunia.





B.     DAFTAR PUSTAKA











Tidak ada komentar:

Posting Komentar