Selasa, 18 April 2017

4 Kriteria Memilih Pendamping Hidup Menurut ISLAM

Image result for jodoh
عنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ – قَالَ: تُنْكَحُ المَرْأةُ لِأَرْبَعٍ: لمِالِهَا، وَلِحَسَبِهَا،
وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ

Dari Abu Hurairah – rhadiyallahu anhu – dari Nabi Muhammad SAW, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”. 

Demikian Rasulullah memberikan nasehat kepada sahabat-sahabatnya pada saat itu dengan urutan-urutannya.

Hadits tersebut menjelaskan kepada kita bahwa ada empat kriteria tentang siapa dan orang yang bagaimana yang akan kita jadikan sebagai pendamping hidup kita.
“Kecantikan”. (elok rupa, sifatnya untuk umum baik laki-laki atau perempuan)Yang berarti lebih cenderung kepada paras wajah (menurut saya) yang suatu saat juga akan luntur dan hilang ketika umur keelokan itu sudah mencapai puncak waktunya dan kemudian kembali surut karena sifatnya yang “tidak kekal/abadi”. Dan kecantikan itu sangat relatif sekali, tergantung siapa yang melihatnya.

“Harta”. Kekayaan dan harta benda adalah suatu materi dan setiap materi yang berwujud pada ujung-ujungnya akan sirna juga. Karena, setiap materi yang berwujud “wadak” ataupun kasap mata, pada akhirnya akan hilang jua jika Allah menghendakinya (kodrat).

“Nasab”, atau keturunan. Hal ini masuk dalam kategori yang ke sekian di dalam hadits tersebut. Dan menurut saya, karena ia pada kategori yang ke sekian itu, maka hal ini sebenarnya tidak menjadi persoalan yang rumit. Tinggal bagaimana kita mensikapinya, tapi harus dengan dasar-dasar yang benar tentunya. Dapat kita ambil contoh dari istri-istri Rasulullah sendiri, ke “sembilan istri Rasulullah” yang bukan dari golongan hamba ada dua orang yaitu Siti Aisyah RA dan Ummul Mukminin Siti Khadidjah RA, sedangkan selebihnya adalah janda dan hamba sahaya. Bahkan, dari sekian itu hanya satu orang yang dinikahi dalam keadaan masih perawan yaitu Siti Aisyah RA sendiri.

“Agama”. Rasulullah menempatkan pengucapannya di urutan yang paling terakhir pada hadits tersebut, namun dengan embel-embel kalimat “yang paling utama”. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya “agama” itu merupakan “NB (Nota Bene)” bagi kita, dimana sebaik-baik pilihan yang paling utama di antara ke empat perkara di atas adalah “Agama” (tanpa bermaksud mengesampingkan ketiga hal yang lainnya).

Dari hadist di atas dapat dimengerti bahwa di dalam kita memilih pasangan hidup (menikah) dianjurkan agar memilih “agama” sebagai landasan untuk menentukan siapa jodoh yang pantas sebagai pendamping hidup di dunia ini dan di akhirat nanti . 

“Jika keempat-empatnya didapat, jaminannya adalah kebahagiaan dunia-akhirat”

Tetapi menemukan keempat-empatnya pada satu orang seperti mencari  mahluk langka yang sangat jarang kita temui, semoga tak lelah mencari, semoga pertemuan disegerahi, semoga urusan dilancari,semoga hati ditenangi, semoga doa diijabahi. Selamat mencari!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar