Selasa, 18 April 2017

Sirah Nabawi Singkat

Image result for sirah nabawiyah

Dahulu kala terjadi bencana besar di negeri Yaman, bendungan di negeri itu jebol dan membuat suku-suku di Yaman Terpencar mencari tempat hidup  ke daerah jazirah Arab yang lain dan ada pula yang sampai ke negeri Syam. Suku Jurhum adalah salah satu dari suku yang terpencar ini. Suku Jurhum yang berniat menuju negeri Syam (Syiria, Palestine, Lebanon,Yordania), satu suku ini berjalan di dekat lautan tidak jauh dari sebuah tempat yang diatasnya banyak burung terbang mengitarinya. Biasanya keadaan semacam ini menandakan ada air di sekitar sana. Ternyata benar, setelah suku jurhum berjalan ke sebuah lembah, mereka menemukan disana ada seorang wanita dan seorang anak, serta ada mata air. Merekalah Hajar, Ismail AS dan air Zamzam. Kemudian suku ini memutuskan untuk tinggal dilembah ini berdampingan dengan Hajar dan Ismail AS  dengan membayar  atas air yang dibagikan kepada mereka dari mata air /sumur zamzam itu. Lembah inilah yang kemudian menjadi kota mekah sampai hari ini.

Berjalanlah waktu beberapa lama mekah telah menjadi kota yang ditinggali banyak penduduk dan kegiatan ekonomi disana berjalan sangat pesat. Setiap saat orang berkumpul dari berbagai wilayah untuk melakukan tawaf di ka’bah sehingga kota mekah menjadi kota yang sangat strategis yang dikunjungi banyak orang. Hal ini membuat suku Khuzaah yang juga dari Yaman menyerang suku Jurhum dimekah untuk dikuasainya kota ini. Suku Kuzaah kemudian memenangkan perang dan berhasil mengambil alih kota mekah dan suku Jurhum yang kalah sebagian besar keluar dari kota Mekah dan sebagian lagi tetap tinggal di kota mekah. Bersamaan dengan peperangan itu ternyata air zamzam telah berhasil ditimbun oleh suku Jurhum sehingga selama ratusan tahun suku Kuzaah memimpin mekah dengan mendatangkan air dari luar kota mekah. Air zamzam ini nantinya akan ditemukan oleh Abdul Muthalib, kakek Rasulullah SAW. Berjalan waktu di mekah ada seorang dari suku Jurhum yang ditokohkan yang memiliki berbagai kelebihan dunia, dan menikahi anak kepala suku Kuzaah pada saat itu. Pada saat kepala suku Kuzaah meninggal, masyarakat suku Jurhum ini kemudian menyatakan diri sebagai pemimpin mekah . Siapa dia? Dialah Kusai Bin Kilab Kakek Moyang Rasulullah SAW. Tetapi klaim ini ditolak oleh suku Kuzaah karena Kusai Bin Kilab bukan dari suku mereka melainkan dari suku Jurhum. Hampir saja terjadi perang saudara di mekah pada saat itu hingga dipanggilah seorang penengah yang olehnya diterangkan bahwa sesungguhnya suku Jurhum telah lebih dulu di kota Mekah dibanding suku Kuzaah. Dengan begitu ternobatkanlah Kusai Bin Kilab menjadi pemimpin mekah pada saat itu.

Berjalan waktu Kusai Bin Kilab memiliki banyak anak yang kesemuanya mempunyai kedudukan dan kekuatan di masyarakat kecuali satu yang bernama Abdu Dar, melihat kondisi ini Kusai Bin Kilab kemudian mewariskan kepemimpinan kota Mekah kepada Abdu Dar. Berjalan waktu Abdu Dar kemudian ingin mewariskan kedudukannya kepada anaknya tetapi anak-anak Kusai Bin Kilab yang lain menolak keputusan terebut karena alasan Abdu Dar mendapatkan posisi Pemimpin Mekah karena agar dia punya kekuatan dan diakui masyarakat. Akhirnya terbagilah kepengurusan kota mekah Setengah diurus oleh Abdudar dan Keturunannya dan setengah diurus oleh Abdul Manaf dan keturunanya. Abdul Manaf kemudian mempunyai anak bernama Hasyim. Hasyim ini punya anak bernama Syaiba. Siapakah Syaiba?

Syaiba adalah anak satu-satunya dari Hasyim yang sepeninggal ayahnya, ia kemudian dibawah oleh ibunya tinggal diluar kota mekah, di kota Mekah Hasyim mempunyai saudara bernama Muthalib. Muthalib ini mengajak Syaiba atas seizin ibunya untuk tinggal di kota Mekah. Berangkatlah mereka ke Mekah dengan  menaiki Unta. Kebetulan orang-orang Mekah mengenal Muthalib adalah seorang yang gemar membeli budak sehingga di julukilah Syaiba oleh orang mekah dengan nama Abdul Muthalib. Abdul diartikan hamba/budak dan Muthalib adalah nama pamannya. Mulai saat itu sampai sekarang dikenallah Syaiba sebagai Abdul Muthalib. Berjalanlah waktu Hingga tiba pada waktu Abdul Muthalib bermimpi yang kemudian pada akhirnya dengan mimpi itu dia menggali tanah disuatu tempat tidak jauh dari ka’bah dan berhasil menemukan kembali sumur zamzam  yang telah ratusan tahun hilang terkubur di Mekah, Karena ini Abdul Muthalib dinobatkan menjadi pemimpin/raja mekah pada saat itu. Hingga ia mempunyai 14 orang anak yang salah satunya adalah ayah nabi SAW yang bernama Abdullah. Abdullah Kemudian menikah dengan Siti Aminah dan lahirlah Rasulullah Muhammad SAW.  

sumber: dari berbagai ceramah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar