Selasa, 25 April 2017

Suatu Hari Di Suatu Bulan (Part 2)

Dari dekat terdengar suara tembakan
Aku merinding karena terkagetkan
Ternyata itu tembakan peringatan
Dengan cekatan aku balik badan
Tanpa sadar kepala sudah berada dalam todongan

Aku mengatur nafas mencoba mencari ketenangan
Agar bisa menguasai diri dan keadaan
Setidaknya hingga pertolongan datang
Dan menjadi pahlawan ibu sang perawan yang dijembatan
Hohohohoho
Fikiranku kejauhan

Masih dalam suasana mencekam
Kulihat mereka ada delapan
7 bajingan dengan pedang dan
gentong berjalan dengan pistol dihadapan

Ini bukan pesta topeng-topengan
Ini kenyataan
Bagaimanakah menyelamatkan
Tanpa niat menjadi pahlawan

Dengan segera kuangkat tangan
Tanpa sengaja kulihat pistol punya lubang
Dan tersadar itu hanya mainan
Tetapi dari mana suara tembakan
Sungguh tipis kebohongan dan kebenaran
Aku tertipu oleh kebodohan

Tetapi sang ibu masih dalam ancaman
Ditodong pedang yang sungguh panjang
Sang ibu berteriak kesakitan
Sementara sang satpam merayu dengan ketakutan

Tak terasa ini pukul enam
Saatnya berubah menjadi superman
Tetapi bukan yang bisa terbang
Melainkan Yang gagah dalam perasaan

Fikiranku tak karuan
Hingga datang satu harapan
Si gentong adalah puncak pimpinan
Puncak di ditaklukkan
Sisanya terkalahkan

Masih mengangkat tangan
Aku menunggu waktu tepat dirasakan
Tanpa terasa ini sudah lima menitan
Tak ada satupun bantuan yang datang
Akhirnya aku putuskan untuk mengeluarkan ilmu yang selama ini dirahasiakan

Sungguh membuat penasaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar