Siapalah saksi selain ibu,serta ayah dan
Anak perempuannya di seberang jembatan?
Aku berusaha membenarkan tindakan
Bahwa dalam situasi genting
Berhati-hati itu penting
Bahwa dalam situasi genting
Mengambil tindakan itu lebih penting
Walaupun itu tindakan yang begitu ekstrim
Sejenak fikiran disergap kekosongan
Menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan secara perlahan
Raga ini sejenak terdiam
Ada apa gerangan Waktu seakan dihentikan
Aku membuka mata dan menemukan
Sang diri berdiri di depan bank di dekat jembatan
Sang diri melihat perempuan jatuh diseberang
Akhirnya kami saling bertatapan
Sang diri berlari memberikan pertolongan
Sang diri menemukan sang ayah telah menolong sang anak perempuan
Dan mendapat pelukan
Telah aku seberangi setengah jembatan
Dan seketika terjadi ledakan
Jembatan berantakan dan aku tak dapat terselamatkan
Aku membuka mata dan menemukan
Sang diri berdiri di depan bank di dekat jembatan
Sang diri melihat perempuan jatuh diseberang
Akhirnya kami saling bertatapan
Sang diri datang memberi pertolongan
Namun apa daya wahai kawan
Sang perempuan terkena tembakan dari arah belakang si tampan
Ah Ternyata keduanya hanya khayalan
Yang masuk karena ketakutan
Kesendirian menjadi kelemahan
Ini membingungkan
Kekosongan kembali menghantam dalam fikiran
Ternyata kenyataan tak jauh beda buruknya dengan khayalan
Aku dipandangi 6 orang dengan pedang dihadapan
Sambil bersembunyi dibelakang pintu kantor bank
Bersama sang ibu,sandera yang mulai kelelahan
Hingga saat polisi berdatangan
Hingga mereka melewati jembatan
Ternyata firasat mencapai kebenaran
Mereka terkena ledakan diatas jembatan
Ternyata jembatan telah dipasang jebakan
Jembatan hancur tak karuan
Tak ada yang bisa terselamatkan
Siapakah sang dalang?
Aku dikepung ditengah para pelaku kejahatan
Tetapi aku telah melakukan pembunuhan
Meski diri dalam keterpaksaan
Aku ditumpuk kebimbangan
Apakah aku penjahat atau seorang pahlawan
Apakah ini benar atau kekeliruan
Aku dikejar keraguan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar