Ciri Kepribadian Ganda – Kepribadian ganda merupakan salah satu gangguan disasosiatif, dan bukan termasuk ke dalam gangguan kepribadian. Kepribadian ganda juga dikenal dengan istilah gangguan identitas disasosiatif. Kepribadian ganda yang muncul dalam diri seseorang lebih mengarah kepada adanya dua atau lebih identitas yang dominan di dalam diri seseorang. Jadi, bukan hanya sekedar kepribadian yang “aneh” ataupun kepribadian yang merusak dan mengganggu, kepribadian ganda lebih mengarah kepada situasi dimana seseorang memiliki dua atau lebih identitas dominan di dalam dirinya.
Apa Saja Ciri Ciri Kepribadian Ganda?
Berdasarkan DSM-IV TR dan Sinopsis Psikiatri, terdapat beberapa ciri-ciri utama dari kepribadian ganda atau gangguan identitas disaosiatif ini. berikut ini adalah beberapa ciri ciri kepribadian ganda:
- Mengalami distorsi waktu, dimana mereka yang memiliki kepribadian ganda sering kali tidak mengenal dan menyadari waktu. Mereka bingung saat ini hari apa, jam berapa, tahun berapa, kapan Lebaran, kapan Natal, Tahun Baru, dan sebagainya. Namun hal ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan gangguan amnesia.
- Seringkali tidak sadar, lupa dan tidak mengetahui hal yang pernah dilakukan olehnya. Hal ini disebabkan karena hal yang pernah dilakukan sebelumnya diperbuat oleh identitas yang berbeda di dalam dirinya. Hal ini bukan karena adanya gangguan amnesia, namun karena memang mereka mengalami masalah gangguan identitas disasosiatif.
- Merasa atau seolah memiliki lebih dari satu identitas di dalam dirinya. Hal ini terlihat dari perilaku mereka yang seringkali mengenalkan diri dengan nama yang berbeda. Misalnya sekarang seseorang mengenalkan diri sebagai Adi, namun pada sore hari dia mengenalkan diri sebagai Farhan, padahal nama asli yang tertera di KTP tidak ada unsur Adi maupun Farhan sama sekali.
- Orang yang memiliki riwayat kepribadian ganda biasanya juga memiliki riwayat masalah trauma baik secara emosional maupun fisik. Kepribadian ganda seringkali muncul karena orang tersebut tidak mau menjadi dirinya yang dulu, yang pernah mengalami trauma kuat dan berat, sehingga dia memutuskan untuk memunculkan identitas baru di dalam dirinya.
- Mereka yang mengalami atau memiliki kepribadian ganda juga seringkali menggunakan kata kami (bentuk jamak) untuk menyebut dirinya, dibandingkan dengan menggunakan kata saya atau aku (bentuk tunggal). Hal ini memperkuat bahwa terdapat lebih dari satu identitas dan kepribadian di dalam dirinya.
Namun perlu diingat bahwa, mereka yang seringkali berubah-ubah pendiriannya, atau emosi dan mood nya sering berubah, bukan berarti mereka memiliki kepribadian ganda. Jadi, kita tidak boleh langsung men-judge seseorang memiliki kepribadian ganda hanya karena mereka sering berubah prinsip dan pendapatnya. Belum tentu orang seperti ini memiliki kepribadian ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar