Telah seminggu sejak terakhir melihatmu
Rona indah matamu
Garis tawa pada bibirmu
Seakan tak lekang oleh waktu
Hati masih saja terpaku
Membisu tak tahu malu
Dibisiki angin lalu
Tak mau dijadikan masa lalu
Tak berteman dengan waktu
Rasa rindu yang menggebu
Seakan terlilit duri dan paku
Mata ini tetaplah sendu
Karena dirimu tak mau tahu
Kau harus tahu
Rindu ini bukanlah buatan
Kau harus tahu
Yang buatan biasanya gombalan berisi ramuan
Kau harus tahu
Aku bukan mencari perhatian
Kau harus tahu
Obsesi padamu sungguh keterlaluan
Alangkah sungguh lucu
Terjebak rindu bertahun
Tetapi baru saat ini kau tahu
Sungguh aku terharu
Bukan berniat mencuri kesempatan
Tetapi hanya butuh suatu kejujuran
Yang menandakan sebuah keyakinan
Akan komitmen di masa depan
Bila benar kau gadis yang diharapkan
Tunggulah hingga saatnya datang
Kadang berfikir ini berlebihan
Membuat puisi atas apa yang diinginkan
Untuk menghapus keresahan
Karena mencari ketenangan
Seonggok pilu melebur jadi Satu
Bagai tertusuk sembilu
pilu bukan karena keadaan
Piu ini karena perasaan
Dan ya
Fikiran harus dituliskan
Perasaan harus tersampaikan
Detail harus dijabarkan
Hanya ini yang bisa kulakukan
Aku hanya mengulurkan seutas tali
Boleh kau jauhi pun boleh kau dekati
Aku tak tahu apakah engkau menyenangi
Atau kah kau tak peduli
Akan tetapi aku tetap berada disini
Diantara mimpi tak bertepi
Wahai buah ceremai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar