Kamis, 07 April 2016

TEORI KEWAJIBAN DAN EKUITAS

RMK
TEORI AKUNTANSI
“TERORI KEWAJIBAN DAN EKUITAS




OLEH :

ZULFIKAR HUSAIN (A31112322)



UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI
2014

I.                   KARAKTERISTIK HUTANG
Dalam FASB dalam SFAC No. 6, hutang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
Dari pengertian tersebut komponen utama hutang antara lain:
A.        Kewajiban Sekarang
1)    Kewajiban pada kreditor/hutang
2)    Kewajiban kepada pemilik
B.         Hasil Transaksi Masa Lalu
Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu. Transaksi tersebut menunjukkan transaksi yang benar-benar telah terjadi sehingga dapat digunakan untuk memastikan bahwa hanya kewajiban sekarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam neraca.
2.   TERJADINYA HUTANG
A.        Keadaan Yang Dapat Menimbulkan Hutang
a.     terjadi/telah terjadi
b.     terjadi pada suatu saat tertentu di masa mendatang
c.      terjadi karena tidak dilaksanakannya suatu tindakan di masa yang akan datang.
Hutang dapat terjadi karena beberapa factor antara lain:
1.   Kewajiban legal/kontrak (Contractual liabilities)
Kewajiban legal adalah hutang yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau menyerahkan berang (jasa) kepada entitas tertentu.
2.   Kewajiban konstruktif (constructive liabilities)
Kewajiban konstruktif timbul karena kewajiban tersebut sengaja diciptakan untuk tujuan/kondisi tertentu, meskipun secara formal tidak dilakukan melalui perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah tertentu dimasa yang akan datang.
3.   Kewajiban equitable
Kewajiban ekuitabel adalah hutang yang timbul karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena alas an moral/etika dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum.
B.Unconditional Right Of Offset
a.     Ada kemungkinan bahwa pengorbanan potensi jasa/manfaat ekonomi masa mendatang akan dilakuka atau akan terjadi
b.     Jumlah hutang dapat diukur dengan cukup pasti
Menurut Kam (1990) hutang dapat diakui berdasarkan kondisi berikut ini:
1.   Didasarkan pada hukum
2.   Pemakaian prinsip konservatisme
3.   Substansi ekonomi suatu transaksi
4.   Kemampuan mengukur nilai hutang
3.   PENGUKURAN HUTANG
Besarnya nilai hutang tersebut harus didiskontokan dengan tingkat bunga tertentu dengan rumus sebagai berikut:
PV = F (1 + r)-1
PV = Nilai sekarang dari hutang pada tanggal penilaian
F = Aliran kas masa mendatang pada periode t dari tanggal penilaian
r = tingkat bunga
4.   PENYELESAIAN HUTANG
·        Pembayaran kas
·        Penyerahan aktiva
·        Pemberian jasa
·        Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban yang lain atau,
·        Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Kewajiban juga dapat dihapus dengan cara lain seperti kreditor membebaskan atau membatalkan haknya.

A.        In-Subsance Defeseance
In-Subsance Defeseance adalah suatu rencana perjanjian dimana seorang debitur menempatkan sejumlah tertentu harta moneter secukupnya yang bebas resiko pada kuasa badan perwakilan (trust) tertentu untuk digunakan sebagai pembayaran hutang di masa mendatang.
B.Kredit Tangguhan (Deferred Credit)
uang muka yang dibayar pembeli tetapi produk belum diserahkan kepada pembeli. Kasus demikian menunjukkan adanya kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau jasa pada masa mendatang kepada pembeli. 
C.        Hutang Dan Rugi Kontijensi (Contingent loss/Liabilities)
Dalam FASB Statement No. 5 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kontijensi adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan ketidakpastian akan timbulnya kemungkinan hutang atau rugi suatu perusahaan, dimana timbulnya kemungkinan tersebut tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu hutang terutama menyangkut kewajiban sekarang atau masa mendatang.
5.   KONSEP EKUITAS
A.   Teori Ekuitas
Ø  Teori Proprietary
dalam akuntansi, tujuan perusahaan, jenis modal, makna rekening dan lain-lain semuanya dilihat dari sudut pandang pemilik. Dengan demikian tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan adalah
Aktiva – hutang = modal
teori proprietary menganut wealth concept.
Makna laba (Income)
Berdasarkan sudut pemilik, pendapatan diartikan kenaikan modal pemilik, sementara biaya diartikan Sebagai penurunan modal pemilik. Dengan demikian laba merupakan kenaikan kekayaan atau kemakmuran pemilik selama satu periode yang menjadi hak bagi pemilik
1.   Teori Entitas ( Kesatuan Usaha)
Teori entitas didasarkan atas persamaan akuntansi:
Aktiva = Hutang = Modal
Atau
Aktiva = Modal ( Hutang = Modal Pemilik)
 Jadi hutang adalah kewajiban khusus perusahaan, dan aktiva menunjukkan hak perusahaan menerima barang dan jasa khusus atau manfaat lainnya
Ada 2 versi teori entitas , yaitu
a.   Versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas (equity holders) yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensiinvestasi yang dilakukan pemilik
b.   Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan berkentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
karena pemilik dan kreditor merupakan pemegang ekuitas yang memberi dana, maka persamaan akuntansinya adalah:
Aktiva = Ekuitas
Makna laba
Dalam pendekatan entitas ini, laporan rugi laba relevan dibandingkan neraca, alasannya:
ØPemegang ekuitas lebih tertarik pada alba yang merupakan hasilm dari investasi mereka
ØPerusahaan didirikan dengan maksud mencari laba
ØLaba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaanØPendapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang dilakukan perusahaan
ØBiaya adalah cost aktiva atau jasa yang digunakan perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan
Laba ditahan
Menurut pandangan tradisional:
·  Bunga pinjaman adlah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman modal bukan biaya bagi kreditor
·  Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham
·  Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan
Menurut pandangan baru
Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. Bunga pinjaman, deviden dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaankarena menurunkan jum;lah ekuitas unit usaha tersebut
2.   Teori Ekuitas Residual
Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual
3.   Teori Enterprise
dalam teori enterprise perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan. Dalam arti luas pihak-pihak yang berkepentingan meliputi pemegang saham, kreditur, pegawai, konsumen, pemerintah dan masyarakat secara umum. Jadi bentuk luas dari teori enterprise dapat dipandang sebagai teori akuntansi sosial
4.   Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi personifikasi perusahan sebagai unit ekonomi dan legal secara artifisal dalam teori entitas. Menurut teori dana, unit aktivitas  operasi merupakan dasar akuntansi. Unit aktivitas operasi ini disebut dana yang meliputi sekelompokaktiva dan restriksi atau batasan-batasan yang menggambarkan fungsi atau aktivitas ekonomi. Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut
Aktiva = Restriksi Aktiva
Aktiva menggambarkan jasa prospektif kepada dana atau unit operasi. Hutang merupakan retriksi aktiva khusus atau umum dari dana. Modal yang diinvestasikan mencerminkan retriksi legal atau financial untuk menggunakan aktiva. Konsep teori dana ini banyak digunakan di sektor pemerintah dan lembaga nir laba.  
PERTANYAAN!
1.      Apa perbedaan ekuitas dan modal?
2.      Apakah garansi juga termasuk utang?

 Sebagian dari hasil penjualan dipakai untuk membayar bahan baku dan jasa yang dibeli dari masyarakat di luar perusahaan. Sisanya adalah kekayaan atau nilai tambah perusahan atau nilai tambah perusahaan yang diciptakan oleh pegawai yang ada di dalam perusahaan yang  bekerja dengan sejumlah modal yang berasal dari pemegang saham, kreditur dan pemakaian fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah
B.MetodePenentuan Nilai Tambah
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung nilai tambah suatu perusahaan, yaitu:
1.     Metode Subtractive, yaitu nilai tambah perusahaan dapat dihitung dari besarnya nilai penjualan atau output kotor perusahaan yaitu dengan cara hasil penjualan (HP) dikurangi dengan beban input (BI) yang terdiri dari bahan baku atau jasa yang dibeli dari luar perusahaan yang dipakai untuk menghasilkan penjualan tersebut atau secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
            NT = HP- BI
2.     Metode additive merupakan nilai tambah perusahaan dapat dihitung dari laporan laba opeasi, yaitu dengan cara menjumlahkan jumlah input produksi yang berasal dari modal dan tenaga kerja dalam rangka menghasilkan penjualan. Dalam istilah akuntansi adalah jumlah laba operasi (sebelum pajak, bunga dan pos-pos luar biasa tetapi setelah menghilangkan unsur beban operasi dan laba yang berasal dari kegiatan non produksi) ditambah dengan biaya gaji dan upah pegawai atau secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
NT = BG + (LO – NP)
NT : Nilai Tambah
BG : Beban Gaji dan Upah
LO : Laba Operasi
NP : Beban Operasi dan Laba yang Berasal dari Kegiatan Non Produksi

C.        Penyusunan Laporan Nilai Tambah
Laporan keuangan nilai tambah dapat disusun dengan mudah hanya dengan mengubah laporan Laba Rugi. Besarnya laba yang ditahan perusahaan dapat dihitung dengan cara mengurangkan berbagai macam beban, pajak dan deviden dari hasil penjualan atau secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
LD = HP – BI – Dep – BG – I – Div – T…….(1)
LD : Laba Ditahan
HP : Hasil Penjualan
BI : Total Beban Input Bahan Baku dan Jasa Lain
BG : Beban Gaji dan Upah Pegawai
Dep : Beban Depresiasi
I : Beban Bunga
Div : Deviden yang Dibayar
T : Pajak Penghasilan
Dengan mengubah persamaan (1) yaitu memindahkan elemen hasil penjualan, beban input dan beban depresiasi ke sebelah kiri persamaan serta memindahkan elemen beban gaji, beban bunga, deviden, pajak dan laba ditahan ke sebelah kanan persamaan, maka dapat dihitung besarnya nilai tambah bersih:
HP – BI – Dep = BG + I + Div + T + LD ……………(2)
Jika nilai depresiasi dalam persamaan (2) dipindahkan ke sebelah kanan persamaan maka akan didapat besarnya nilai tambah kotor:
HP – BI = BG + I + Div + T + LD + Dep
Contoh:
Perusahaan A. Menjual bahan baku kepada perusahaan B. Secara keseluruhan penjualan ini tidak akan menaikkan nilai tambah, karena pertambahan nilai pada A akan diimbangi dengan pengurangan nilai tambah pada B (sebagai biaya bahan pada B). Apabila barang yang diperjual belikan itu aktiva tetap, maka seandainya B melaporkan atas dasar nilai tambah kotor, pembelian aktiva tetap oleh B tidak akan mengurangi nilai tambah, sedangkan nilai tambah A akan naik sebesar penjualan aktiva tetap tersebut.
Contoh tabel nilai tambah kotor:
Hasil penjualan                                                             Rp. 100.000
Beban input Bahan Baku                                       Rp.    30.000
Nilai tambah kotor                                                      Rp.    70.000

Didistribusikan Kepada:
Gaji dan Upah                                                              Rp.   30.000
Bunga dan Deviden                                                   Rp.    15.000
Pajak Penghasilan                                                        Rp.     10.000
Untuk mempertahankan dan memperluas aktiva:
Depresiasi           Rp.  10.000
Laba Ditahan    Rp.     5.000                                   Rp.     15.000
Nilai tambah kotor                                                      Rp.      70.000
Contoh tabel nilai tambah bersih:
Hasil penjualan                                                             Rp. 100.000
Dikurangi:
Beban input Bahan Baku            Rp.    30.000
Depresiasi                         Rp.     10.000                  Rp.    40.000
Nilai tambah bersih                                                     Rp.    60.000

Didistribusikan Kepada:
Gaji dan Upah                                                              Rp.   30.000
Bunga dan Deviden                                                   Rp.    15.000
Pajak Penghasilan                                                        Rp.     10.000
Laba Ditahan                                                               Rp.       5.000
Nilai tambah bersih                                                     Rp.      60.000

D.        Manfaat Laporan Nilai Tambah

·        Pengungkapan
Laporan nilai tambah merupakan usaha memberikan informasi yang lengkap dan relevan tentang kegiatan perusahaan dengan memasukkan informasi beberapa kelompok orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, seperti pemilik, kreditur, pegawai dan pemerintah.
Bagi pemakai laporan keuangan yang sudah ahli hal ini dapat dibenarkan karena mereka dengan mudah dapat mencari informasi yang sama dari laporan tahunan perusahaan. Namun demikian, perlu diingat bahwa tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagai berbagai macam pemakai laporan keuangan yang memiliki kebutuhan dan kemampuan menganalisa yang berbeda.

·        Sederhana dan Fleksibel
Laporan nilai tambah sangat mudah disusun hanya dengan memodifikasi laporan laba rugi. Desamping itu, bentuk dan isi laporan nilai tambah lebih mudah dipahami dibandingkan laporan laba rugi, khususnya bagi para pegawai, pemilik modal dan pemerintah, karena laporan tersebut mengelompokkan pihak-pihak yang ikut menyumbang tercipiptanya nilai tambah perusahaan.
·        Hubungan Industrial
Laporan nilai tambah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan laporan laba rugi.
1.  laporan nilai tambah menggambaran peranan pegawai di dalam perusahaan oleh karena dipandang sebagai pihak yang ikut menyumbangkan terciptanya kekayaan perusahaan. Sedang  dalam laporan laba rugi diperlakukan sebagai beban.
2.          dengan memberikan insentif kepada para pegawai atas dasar basarnya sumbangan mereka terhadap nilai tambah perusahaan, maka dengan sendirinya akan menaikkan motivasi pegawai di dalam proses penciptaan kekayaan perusahaan.
3.   laporan nilai tambah dapat digunakan sebagai referensi guna penyelesaian kasus-kasus pemburuhan.
·        Kebijakan Ekonomi
Laporan nilai tambah berperan dalam memperbaiki kegiatan analisa ekonomi, oleh karena konsep nilai tambah konsisten dengan analisa input-output yang sering dipakai para ekonom untuk menghitung pendapatan nasional. Apabila setiap perusahaan secara konsisten menyajikan laporan nilai tambah, maka pemerintah akan mampu mengumpulkan data ekonomi secara akurat dan tepat waktu yang pada gilirannya akan memberikan data yang akurat bagi keperluan peramalan dan penyusunan kebijakan ekonomi pemerintah.
·        Analisis Komparasi
Laporan nilai tambah memberikan tambahan kriteria yang dapat dipakai sebagai dasar untuk meniali dan membandingkan prestasi suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui besarnya rasio antara nilai tambah dan gaji pegawai akan dapat diprediksi sehat tidaknya suatu perusahaan. Disamping itu laporan nilai tambah dapat pula dipakai sebagai alat untuk mengukur besar dan pentingnya suatu perusahaan. Besarnya perusahaan biasanya tercermin dari besarnya nilai penjualannya, tetapi perlu diingan bahwa angka nilai penjualan dapat menyesatkan jika besarnya turnover perusahaan hanyalah pencerminan dari biaya pembelian produk dari perusahaan lain yang di jual kembali kepada konsumen.
E.        Kelemahan Laporan Nilai Tambah
Bagi para pemakai yang tidak memahami konsep laporan keuangan, laporan nilai tambah dapat membingungkan mereka sebab nilai tambah suatu perusahaan baik sebaliknya laba perusahaan turun.
Misalnya penjualan suatu perusahaan R. 100.000, sedang biaya inputnya Rp. 0 dan biaya gaji pegawai Rp. 110.000. laporan nilai tambah perusahaan menunjukkan Rp.100.000 (Rp. 100.000 – Rp. 0 dan menderita kerugian bersih sebesar Rp. 100.000 (Rp.100.000 – Rp. 110.000). apa yang terjadi pada perusahaan ini sebenarnya adalah kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan Rp. 100.000 sedangkan kekayaan yang didistribusikan kepada pegawai sebesar Rp. 110.000 melebihi besarnya kekayaan yang diciptakan. Jadi ada transfer kekayaan dari pemegang saham ke pegawai perusahaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar